Tanjungpinang, (25/09) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib (RAT) Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) Tahun 2025 di Aula Lantai IV RSUD RAT. Kegiatan ini menjadi ruang dialog strategis antara manajemen rumah sakit dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.
FKP 2025 dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi, Kota dan Kabupaten, RSUD Bintan, Diskominfo, Bapelitbang, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, BKAD, BPJS Kesehatan Tanjungpinang, Jasa Raharja, SLB Negeri 1 Tanjungpinang, Fakultas Kedokteran UMRAH, Poltekes Kemenkes Tanjungpinang, Stikes Hang Tuah Tanjungpinang, Lembaga Adat Melayu, organisasi kepemudaan Karang Taruna, Komunikas HIV AIDS (Kompak), Komunitas TB RO Kepri (Pena Bulu), Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kepri, media massa online, RW 08 RT 001 Air Raja serta perwakilan pasien dan masyarakat umum. Kehadiran lintas sektor ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam membangun sistem layanan kesehatan yang responsif dan berkelanjutan.
Beberapa hal menjadi masukan dari para peserta undangan yang menjadi catatan penting dalam FKP diantaranya perlunya RSUD RAT memiliki master plan pengembangan sebagai arah bisnis dan pelayanan jangka panjang, agar masyarakat tidak perlu mencari layanan kesehatan ke luar daerah. Selain itu, masukan teknis seperti perbaikan AC central, toilet juga mengemuka. Menanggapi hal ini, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa perbaikan sementara sudah dilakukan, sementara rehabilitasi total AC dan toilet akan dilaksanakan pada 2026 oleh Dinas Pekerjaan Umum. Anggaran APBD juga telah dialokasikan untuk penambahan AC cadangan tipe split, dengan melibatkan konsultan profesional guna memastikan kualitas pengerjaan.
Dukungan juga datang dari Poltekkes Tanjungpinang yang siap bersinergi melalui penyediaan database golongan darah mahasiswa untuk mendukung ketersediaan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD RAT, khususnya untuk mendukung pelayanan One Day Care (ODC) Hematolo Onkologi Anak . Dinas Kesehatan dalam forum menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, penyusunan SOP layanan lainnya, integrasi data, serta dukungan anggaran agar RSUD RAT mampu berfungsi optimal sebagai rumah sakit rujukan provinsi FKP juga menghadirkan pengalaman langsung dari pasien. Salah satu orang tua pasien hemofilia Ibu Sisca menyampaikan apresiasinya atas pelayanan yang telah diberikan RSUD RAT sejak 2019.
“Kami merasakan manfaat besar, anak kami bisa tumbuh dengan baik berkat layanan dan perhatian dari pihak rumah sakit,” ujarnya dengan penuh rasa syukur. Namun demikian, kritik tetap muncul dari masyarakat yang diwakili oleh Ketua RW 8 Air Raja terkait adanya pasien yang dipulangkan dalam waktu singkat, sementara pasien merasa belum mampu untuk dipulangkan. Menanggapi kritikan tersebut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kepulauan Riau dr. H. M. Rizqa M. Kes. Sp.A. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yang merawat dengan pasien dan keluarga pasien inilah yang menjadi pemicu munculnya kesalahpahaman, dimana kewenangan untuk memulangkan pasien ada pada DPJP dengan memperhatikan kodisi pasien secara umum seperti hasil laboratorium, tekanan darah, suhu tubuh dan lain sebagainya.
Direktur pun turut menanggapi hal itu, pihak RSUD RAT bertekad untuk selalu terbuka terhadap kritik dan pengaduan. “Kami menyediakan berbagai kanal resmi seperti tatap muka, SP4N Lapor, kotak saran, hingga aplikasi 24 KRAT AJA agar masyarakat mudah menyampaikan keluhan dan saran,” tegas Direktur. Dalam kesempatan ini, selain memperoleh kesepakatan dari para peserta untuk menjaga transparansi dan kualitas layanan kesehatan, memperkuat koordinasi dengan BPJS Kesehatan dan lintas sektor, membenahi infrastruktur dasar, mengembangkan pelayanan unggulan berbasis master plan, serta mengutamakan kenyamanan, keselamatan, dan kepuasan pasien. Direktur juga menyampaikan dalam waktu dekat akan dilaksanak kegiatan proctorship kateterisasi jantung bersama Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita untuk pertama kalinya di Tanjungpinang, bahkan di seluruh Provinsi Kepulauan Riau.
Tindakan intervensi jantung ini menggunakan mesin Rotablator Teknologi Rotablator digunakan untuk mengikis plak di pembuluh koroner yang telah mengeras akibat kalsifikasi sebelum dilanjutkan dengan pemasangan balon atau stent (ring jantung). Prosedur ini ditujukan bagi pasien dengan jenis sumbatan yang tidak dapat ditangani dengan teknik konvensional.
Forum Konsultasi Publik menjadi momentum penting bagi RSUD RAT untuk memperkuat kepercayaan publik sekaligus membangun pelayanan kesehatan yang humanis, profesional, dan berkelanjutan. Sinergi seluruh pemangku kepentingan diharapkan mampu membawa layanan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau menuju kualitas yang lebih baik dan berdaya saing. ( Informasi & Pemasaran RSUD Raja Ahmad Tabib )








Leave a Reply